Jenis Sensor Asap
Jenis Sensor Asap Kebakaran Berdasarkan Cara Kerja – Sensor asap sangat banyak digunakan pada bangunan-bangunan publik, perkantoran, gedung-gedung lainnya. Sensor berguna untuk mendeteksi adanya asap pada suatu ruangan, sehingga memmalisir kecelakaan yang disebabkan oleh kebarakan.
Secara kerja sensor dibagi atas 3 jenis, yaitu Ionization, Light Scattering dan Light Obscuring. Pencelasannya adalah sebagai berikut:
1. Ionization
Teknik menggunakan detektor ion, dimana didalamnya terdapat 2 wadah, wadah pertama digunkan untuk mengirimkan/menghembuskan material radioaktif dan wadah kedua menerima pancaran radioaktif.
Material Radioaktif didisebut juga dengan Alpha Particle. Ketika ada asap yang masuk ke dalam waddah , maka asap mengganggu aliran radioaktif, sehingga wadah ke 2 tidak dapat menerima pancaran radioaktif yang semestinya.
Akhirnya, alat akan memberi tahu control panel bahwa adanya asap pada ruangan tersebut.
2. Light Scattering (Photoelectric)
Teknik menggunakan effek Tyndall, dimana akan ada komponen elektronik berupa Light Source dan Fotoccell. Light Source digunakan untuk memancarkan cahaya dan Fotocell digunakan untuk menangkap cahaya tersebut.
Peletakan light source dan fotocell dipisahkan oleh wadah yang sangat gelap. Jadi, fotocell hanya akan menerima cahaya dari light source.
Secara default, fotocell akan menerima cahaya penuh dari light source. Jika ada asap yang masuk, maka cahaya yang diterima oleh fotocell akan berkurang. Oleh karena itu, sistem akan memberitahukan ke contol panel bahwa ada asap.
3. Light Obscuring (Photoelectric)
Teknik pada dasarnya juga menggunakan efek Tyndall dan cara kerjanya sama dengan Light Scattering, namun bedanya Light Obscuring dengan Light Scattering adalah Sumber Cahaya dan Fotocell tidak berada dalam satu wadah melainkan diletakkan pada wadah yang terpisah dengan jarak yang relatif lebih jauh, sehingga alat dapat diletakkan berjauhan antara Light source dan Photocell.
Semoga bermanfaat.