Apa itu Git?
Git adalah software yang membantu para programer untuk dapat melacak atau memantau perubahan pada kode program. Ini memudahkan programmer untuk melihat bagaimana proyek telah berubah dari waktu ke waktu. Namun sebagai pemula, seringkali kurang memahami bagaimana cara menggunakan Git ini dan melakukan Upload kode program ke Github setiap setelah melakukan perubahan pada kode program yang dibuat. Oleh karena itu artikel ini akan membantu anda melakukannya.
Selain itu, Git juga digunakan untuk mempermudah dalam bekerja sama pada sebuah proyek perangkat lunak pada satu tim.
Bayangkan bahwa sebuah proyek perangkat lunak seperti sebuah buku yang sedang ditulis oleh beberapa orang. Setiap orang yang terlibat dalam proyek tersebut ingin bisa menambahkan halaman baru atau mengubah halaman yang sudah ada. Namun, kita juga ingin memastikan bahwa tidak ada halaman yang hilang atau rusak. Inilah tugas dari Git.
Git memungkinkan kita untuk membuat salinan proyek dan memberi setiap orang salinan tersebut untuk bekerja pada bagian mereka sendiri. Setiap kali seseorang menyelesaikan bagian mereka, mereka memberitahu Git untuk menggabungkan bagian itu kembali ke salinan utama proyek.
Untuk memulai menggunakan Git, kita harus install di komputer kita dan inisialisasi repositorynya.
Install Git
Git dapat di install di Windows, MacOS dan Linux. Pada artikel ini saya menggunakan Linux Mint berbasis Ubuntu. Jika ini sama dengan anda, kita akan installnya melalui Terminal. Jika tidak, silahkan menuju halaman Git untuk install di windows atau Mac dengan menekan tombol berikut:
Untuk Linux, silakan buka Terminal (CTRL + ALT + T) dan tuliskan perintah:
sudo apt update
sudo apt install git
Proses perintah diatas dapat dilihat pada gambar berikut:
Bila ada pertanyaan seperti gambar di atas, ketikkan Y lalu Enter. Tunggu hingga proses downloadnya selesai. Jika sudah, anda dapat cek versi Git yang telah terinstall dengan perintah:
git --version
Konfigurasi Awal
Setelah Git berhasil terinstall, kita perlu melakukan konfigurasi dulu sebelum menggunakannya. Konfigurasi ini bertujuan untuk memberikan identitas kita sebagai developer dalam management source code nantinya.
Buka terminal, lalu gunakan kedua baris berikut ini:
git config --global user.name "Your Name"
git config --global user.email "you@example.com"
Perlu di perhatikan:
Ubah“Your Name” dan “you@example.com” sesuai dengan dengan nama dan email Anda. Namun Name dan Email ini tidaklah harus sesuai dengan akun github yang nantinya anda gunakan. Name dan Email ini hanya digunakan untuk memberi tahu Git, siapa yang melakukan perubahan data.
Inisialisasi Projek
Agar Git dapat mengetahui dimana projek kita akan dipantau, maka kita harus Inisialisasi terlebih dahulu dengan masuk kedalam folder projek kita dan lakukan inisialisasi.
Buka folder projek kita dengan VSCode. Buka terminal di VSCode, lalu gunakan perintah berikut untuk inisialisasi projek:
git init
Sekarang, setiap perubahan pada berkas yang ada akan dipantau oleh git.
Baca juga: Beda Deklarasi dan Inisialisasi Pada Pemrograman
Namun, ada beberapa berkas seperti vendor (jika menggunakan Laravel), node_modules (jika menggunakan nodejs), storage (jika berisi file) dan lainnya yang berukuran besar yang tidak perlu di pantau oleh Git.
Agar Git tidak memproses file atau folder yang berukuan besar, kita perlu memberitau Git dengan membuat sebuah file “.gitignore“, lalu didalam folder projek kita, lalu isikan dengan nama file atau folder seperti contoh :
/vendor/
node_modules/
public/storage
*dan lain-lain
Simpan berkas .gitignore dan lihat sekarang file atau berkas tersebut akan berubah menjadi abu-abu di VSCode. Ini tandanya, perubahan pada berkas tersebut tidak akan dipantau lagi oleh git.
Identifkasi File dan Folder
Git akan melihat perubahan dari sebuah file atau berkas didalam “stagging area“. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perintah ke git untuk menandakan file dan program ke stagging area dengan perintah:
git add .
git commit -m "initial commit"
Penjelasan dari fungsi tersebut adalah :
git add .
digunakan untuk memasukan semua berkas ke index (stagging area), terkecuali berkas yang telah ditulis didalam .gitignore.git commit -m “initial commit”
digunakan untuk menyimpan perubahan dan keterangannya adalah “initial commit:. Keterangan ini bisa diganti sesuai dengan kebutuhan.
Upload ke Github
Pastikan anda sudah daftar dan membuat akun di Github. Sekarang buatlah sebuah Repository baru di github, dengan langkah sebagai berikut:
- Masuk ke Github
- Klik akun (pojok kanan atas)
- Klik menu Your repositories.
- Klik tombol New untuk membuat baru.
- Isi nama Repository sesuai dengan nama projek
- Pilih jenis Public
- klik tombol Create repository
- copy URL HTTPS yang ditampilkan
- Kembali ke terminal yang masih ada didalam folder projek, lalu gunakan perintah:
git remote add origin <remote repository URL>
#Silakan ganti <remote repository URL> dengan URL yang Anda copy sebelumnya
- Upload projek ke github dengan perintah:
git push origin master
- Akan ada authorization pada akun GitHub dengan memasukkan username dan password github
- Jika telah selesai, refresh halaman github dan kode program telah berhasil terupload
Upload setiap kali selesai melakukan perubahan pada Kode Program
Setelah upload untuk pertama kalinya selesai. Maka selanjutnya adalah melakukan upload kode program apabila telah melakukan perubahan atau revisi data.
Setiap kali melakukan revisi data, hendaknya melakukan identifikasi ulang dengan perintah:
git add .
git commit -m "Revisi kode program 1"
Keterangan “Revisi kode program 1”, dapat diganti dengan keterangan anda sendiri.
Setelah itu, upload ke github dengan perintah:
git push origin master
Gunakan langkah ini secara teratur jika kode program telah selesai direvisi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Merasa bermanfaat? Silahkan subscribe Channel Youtube KiniSayaNgerti dan share artikel ini.