Rasa Makanan : Bagaimana Lidah Membedakan Rasa?

Posted on

Rasa Makanan : Bagaimana Lidah Dapat Membedakan Rasa?– Rasa makanan dapat kita rasa jika makanan tersebut masuk ke dalam mulut. Kemudian barulah terjadi proses rasa dalam makanan yang rumit dijelaskan.

Sebelum kita membahas lebih jauh, pertama sekali, kita akan mulai dengan alat pengecap yaitu lidah yang memiliki gumpalan mirip kutil-kutil kecil pada lidah, yang disebut “papilea“.

k saya ngerti, cita rasa, lidah, indomie rasa sate, bakpia kukus, rasa asin, rasa manis, rasa pahit, rasa asam, rasa pedas, maknyus

A. Proses pada alat pengecap (lidah)

Kita dapat mengetahui atau merasakan sesuatu rasa dalam suatu makanan, apabila molekul dalam cairan itu menyentuh rambut lidah dari alat pengecap dan menghasilkan reaksi.
Jadi, rasa makanan dapat diketahui oleh alat pengecap apabila makanan tersebut telah berubah menjadi molekul cairan. 
Oleh sebab itu makanan yang masuk ke dalam mulut, harus melalui proses penghancuran (dikunyah) terlebih dahulu, agar menjadi molekul cairan yang dapat dirasa.
Perlu diketahui hanya zat-zat yang berbentuk larutan yang atomnya bisa bergerak bebas dapat kita rasakan. Sesuatu yang menyebabkan atom bisa bergerak lebih cepat bisa meningkatkan rasa dari zat itu.
Salah satunya ialah suhu panas pada makanan yang dapat meningkatkan gerakan atom pada makanan. Itulah sebabnya, mengapa kopi yang panas mempunyai rasa yang lebih pahit daripada kopi yang dingin.
Hal itu juga yang menyebabkan mengapa rasa daging lebih enak disantap dalam keadaan panas dibandingkan dengan daging dalam keadaan dingin. 

B. Rasa pada alat pengecap (lidah)

Alat pengecap pada manusia dapat menanggapi empat macam rasa yang berbeda-beda yaitu rasa manis, rasa asin, rasa asam dan juga rasa pahit.
Beberapa bagian tertentu dari alat pengecap (lidah) bersifat lebih peka bagi berbagai macam rasa yang berlain-lainan. Setiap bagian dari lidah memiliki tugas sebagai berikut:
  1. Bagian belakang dari lidah lebih peka terhadap rasa pahit.
  2. Bagian pinggiran lidah lebih peka terhadap rasa yang asam dan juga rasa asin.
  3. Bagian yang paling ujungnya (bagian depan) sangat peka terhadap rasa manis.
Oleh karena hampir semua makanan kita terdiri dari gabungan berbagai macam zat, maka mereka menimbulkan berbagai macam rasa yang serba bercampur pula. 
Tidak ada terdapat satu rasa tunggal yang murni. Kita merasakan tekanan, rasa dingin, rasa panas, bau harum dan sebagainya tak ada bedanya dengan kita juga merasakan sesuatu dari bahan makanan.
Gabungan dari berbagai macam rasa itulah yang kita sebut cita rasa dari suatu makanan. Seperti cita rasa pada gulai, rasa bakpia kukus, indomie rasa sate, rasa jajangmyeon, bumbu tabur pedas, daun jeruk, bumbu rasa jagung bakar, bumbu tabur terbaik, bumbu rasa balado, bakpia kumbu hitam, rasa bakpia tugu, bumbu perasa makanan, dan makanan lainnya.
Sekurang-kurangnya separoh dari apa yang kita katakan rasa itu sebenarnya adalah bau atau aroma dari makanan.
Misalnya saja bau atau aroma dari kopi, teh, buah apel, jeruk limau, tembakau, kue dan benda-benda lainnya yang sangat merangsang daya tanggap terhadap penciuman.
Sehingga terkadang disaat hendak memakan atau meminum sesuatu kita lebih menikmati aromanya daripada rasa dari makanan tersebut.
Semoga website K Saya Ngerti dapat bermanfaat…