Pengertian, Simbol, Fungsi, Tipe dan Kode Warna Resistor
A. Pengertian Resistor
Pengertian Resistor, Simbol, Fungsi, Tipe dan Kode Warna – Resistor adalah salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik yang mengalir didalam rangkaian listrik.
Resistor berasal dari kata “Resist” yang artinya menolak atau menghambat. Apa yang di hambat? arus listrik!.
Analogi Sederhana
Kita bisa analogikan bahwa arus listrik itu adalah air. Sedangkan Resistor itu adalah pipa air.
Ketika air mengalir di dalam pipa yang bersih, maka jumlah air masuk sama dengan air yang keluar. Namun, jika pipa tersebut kotor dalamnya, banyak lumut atau terdapat gumpalan tanah, maka jumlah air yang masuk tidak sama dengan air yang keluar.
Nah, pipa tadi disebut juga komponen Resist, karena ia telah menghambat aliran air dengan adanya lumut dan gumpalan tanah.
Besarnya kemampuan resistor menghambat arus listrik, tergantung dengan nilai hambatannya.
Semakin besar nilai hambatannya, maka semakin besar ia menghambat arus listrik.
Resistor disebut dengan komponen pasif karena resistor tidak membutuhkan sumber energi dari komponen lain untuk dapat menghambat arus listrik.
B. Simbol Resistor dan Satuan
Ada dua Simbol resistor yang paling sering digunakan. Lambang resistor seperti bergerigi atau zigzag adalah lambang resistor standar Amerika dan Jepang, sedangkan persegi adalah standar Eropa.
Nilai saturan dari resistor adalah “Ohm” Ω.
C. Tipe Resistor
1. Tipe Resistor Berdasarkan Nilai Hambatan
Jika berbicara tentang nilai resistansi, mengacu pada nilai tetap atau yang berubah-ubah. Dari itu, tipe resistor jika dilihat dari ukuran nilainya adalah:
- Resistor Nilai Tetap
- Resistor Nilai Berubah (Variabel)
a. Resistor Nilai Tetap
Resistor nilai tetap adalah resistor yang memiliki nilai resistansi tetap. Biasanya nilai resistansi dapat diketahui berdasrkan warna gelang atau angka yang tertulis pada badan resistor.
Selain memiliki nilai yang tetap, resistor juga memiliki nilai toleransi, koefisien temperatur dan kemampuan daya.
Untuk toleransi sendiri, resistor nilai tetap memiliki rentang dari 0.001% hingga 20%. Semakin kecil nilai toleransi, semakin akurasi nilai tahanan.
Untuk nilai koefisien temeratur, resistor tetap mulai dari rentang nilai -1500/ -900ppm/derajat Celcius hingga 1800ppm/ derajat Celcius.
Untuk kemampuan daya, resistor memiliki kemampuan daya mulai dari rentang 0.05W (1/2W) hingga 150W.
Fixed Resistor sangat banyak turunannya atau jenisnya tegantung pada bahan penyusun resistor itu sendiri, namun secara umum berdasarkan bahan pembuatannya, saat dibagi atas empat kelompok besar, yaitu:
- Resistor Karbon (resistor yang dibuat dengan bahan karbon)
- Resistor Film (resistor yang dibuat dengan bahan metal oxide biasanya berdaya rendah)
- Resistor Wire-wound (resistor yang dibuat dengan lilitan kawat biasanya berdaya tinggi)
- Resistor Semikonduktor (resistor yang dibuat dengan bahan semikonduktor).
b. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor dengan nilainya yang dapat diubah-ubah. Proses berubahnya nilai bisa terjadi karena ada pengaruh manusia, suhu serta cahaya.
Resistor menjadi beberapa tipe lagi yaitu:
- Potensiometer
- Rheostat
- Thermistor
- Magneto Resistor
- Photoresistor
- Humistor
- Force Sensitive Resistor
2. Tipe Resistor Berdasarkan Bahan Baku
Resistor memiliki banyak jenis yang dapat dibuat berdasarkan komposisi bahannya. Setiap bahan pembuat resistor memiliki kelebihan dan kekuarangan masing-masing.
Adapun berdasarkan bahannya, resistor terbagai atas:
- Resistor Karbon
- Resistor Metal Element
- Resistor Metal Film
- Resistor Thick Film
- Resistor Thin Film
- Resistor Wire Wound
- Resistor Semikonduktor
3. Tipe Resistor Bentuk Pin/Kaki nya
Resistor jika dilihat dari bentuk fisik terdiri atas 2 tipe, yaitu:
- Resistor Through-Hole (Axial)
- Resistor SMD
- Resistor MELF
4. Tipe Resistor Berdasarkan Penggunaanya
Karena penggunaan dari resistor sangat luas, alangkah baiknya juga kita mengetahui
tipe resistor berdasarkan aplikasinya, diantaranya:
- Power Resistor
- Current Sense Resistor
- Automotive Resistor
- Safety Resistor
- Moinsture Resistant Resistor
D. Cara Menghitung Nilai Resistor Kode Warna Resistor
Untuk bisa mengetahui nilai resistansi sebuah resistor ada dua cara teman-teman.
Pertama berdasarkan gelang warna dan kedua nilai tertera langsung di badan resistor tersebut.
Hal yang paling dasar untuk mengetahui nilai warna resistor adalah dengan mengingat tabel nilai resistor.
1. Tabel Warna Resistor
Perhatikan tabel warna resistor berikut.
Tabel Warna Resistor
2. Cara Membaca Kode Gelang Warna Nilai Resistor
Teman-teman harus mengingat kode tabel nilai resistor di atas. Yang menjadi prioritas untuk di ingat adalah tabel Warna dan Angka karena itu telah mewakili kolom pengalian.
Teman-teman coba lihat pada kolom pengalian, istilah pengalian dapat kita diganti dengan “Banyaknya Nol”.
Teman-teman lihat pada warna coklat, nilainya adalah 1. Coklat bernilai 1 artinya di gelang/kolom pengalian nol nya satu.
Merah memiliki nilai 2, nol nya dua dan seterusnya teman-teman dan hanya berlaku di kolom pengali.
Jika masih bingung, berikut akan saya berikan dua contoh bagaimana cara kita membaca gelang warna pada resistor untuk mengetahui berapa nilai resistansi resistor tersebut.
a. Contoh Pertama
Berikut pada gambar 1 ada sebuah resistor yang saya sediakan. Resistor memiliki 4 gelang warna di tubuh resistor tersebut.
b. Contoh Kedua
Cara membaca resistor contoh kedua adalah:
3. Cara Membaca Nilai Resistor SMD
a. Contoh Pertama
b. Contoh Kedua
E. Paket dan Ukuran Resistor
- SMD (Surface Mount Technology)
- Axial
- MELF (Metal Electrode Leadless Face).
Resistor SMD yaitu jenis resistor tempel pada PCB, dengan bentuk persegi panjang dan tipis.