Fosil
Apakah Yang Dimaksud Dengan Fosil – Penelitian terhadap fosil merupakan hal yang penting karena dapat membantu manusia untuk mengungkap tentang masa lampau, baik tentang tumbuhan maupun hewan-hewan yang pernah hidup di atas permukaan bumi berjuta-juta tahun yang lalu.
Penelitian semacam telah berkembang dengan pesat sehingga merupakan satu cabang ilmu yang khusus disebut “paleontologi”.
Jenis-jenis fosil
Fosil bukanlah seperti yang diduga banyak orang, yaitu bahwa fosil merupakan sisa peninggalan makhluk hidup yang terkubur berabad-abad lamanya.
Pada hakekatnya terdapat tiga jenis fosil, yang pertama merupakan bagian tubuh dari organisme asli, yang telah bertahan diri terhadap pembusukan sepanjang zaman. Itulah sebabnya mengapa terkadang fosil yang ditemukan itu masih dalam bentuk aslinya.
Jenis yang kedua ditemukan dalam bentuk hanya sekedar berupa bentuk tubuh makhluk yang telah cacad, karena bentuk tubuh hewan maupun tumbuhan tersebut mengalami perubahan pada saat bergesernya lapisan bumi tempat fosil berada.
Jenis yang ketiga yaitu terdiri dari bekas-bekas atau jejak yang pernah ditinggalkan oleh hewan-hewan disaat mereka melewati di atas lumpur atau lapisan tanah liat.
Bentuk-bentuk fosil
Apabila fosil yang ditemukan berupa bagian batang tubuh yang asli dari suatu organisme, maka yang ditemukan biasanya hanyalah bagian yang kerasnya saja seperti kulit kerang atau tulang kerangka.
Hanya bagian-bagian seperti lah yang bisa bertahan lama terhadap hempasan zaman, sedangkan bagian yang lembut dari organisme itu telah mengalami kehancuran atau pembusukan.
Walau pun demikian dalam beberapa hal bisa terjadi bahwa hewan yang bertubuh paling lunak sekali pun, seperti ubur-ubur yang 99 persen terdiri dari cairan, bahkan masih bisa meninggalkan fosil mereka di dalam lapisan batu-batuan.
Ada juga fosil tertentu malah tersimpan rapi di dalam es, sehingga bukan saja tulang kerangkanya yang bisa ditemukan kembali, melainkan masih lengkap dengan daging dan kulit menempel pada tubuhnya.
Faktor yang menentukan peninggalan fosil
Soal ukuran bukanlah faktor yang menentukan bagi fosil. Misalnya saja fosil semut kecil-kecil yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu, dapat ditemukan dalam keadaan utuh bentuknya tersimpan di dalam batu ambar.
Daya tahan fosil hewan tersebut sebagian besar ditentukan oleh tempat mereka tinggal. Sebagian besar fosil-fosil adalah hewan-hewan yang hidup di dalam air, sehingga pada waktu hewan itu mati bentuk tubuhnya dengan cepat diselubungi oleh lumpur.
Dengan demikian bentuk tubuh mereka terlindungi dari proses pembusukan. Sedangkan hewan-hewan dan tumbuhan yang hidup di atas permukaan tanah yang bersifat terbuka terhadap proses pembinasaan yang dilakukan oleh udara dan cuaca.
Dengan adanya penelitian terhadap fosil-fosil lah kita bisa mengenal kehidupan hewan-hewan yang hidup jutaan atau ratusan juta tahun yang lalu.
Misalnya saja fosil-fosil yang ditemukan diantara batu-batuan tertentu mengungkapkan kepada kita bahwa jutaan tahun yang lalu adalah zaman hidup hewan reptil dengan ukuran tubuh yang serba raksasa.
Panjang 80 kaki dan berat mencapai 40 ton. Hewan reptil yang kita kenal dinosaurus. Pengetahuan manusia tentang burung-burung purbakala didasarkan pada ilmu “archaeopteryx” yang berasal dari dua contoh fosil yang pernah ditemukan orang yang namanya diabadikan dalam ilmu tersebut.
Semoga bermanfaat.